Teluk Bintuni, Indikatornews.co.id – Anggota DPR Provinsi Papua Barat, H. Asri, menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Teluk Bintuni, khususnya di Stengkol dan Tuhiba. Sebagai wakil rakyat dari Dapil Teluk Bintuni, H. Asri menegaskan bahwa banjir ini merupakan kejadian tahunan yang tidak boleh terus berulang tanpa solusi yang jelas.
“Saya turut prihatin atas banjir yang melanda saudara-saudara kita di Stengkol dan beberapa kampung lainnya,” ujar H. Asri dalam keterangannya, Kamis (4/4/2025) dini hari.
Ia menekankan bahwa bencana banjir ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten dan provinsi agar solusi yang tepat dapat segera ditemukan. Menurutnya, setiap tahun daerah ini selalu mengalami banjir saat musim hujan tiba, sehingga langkah konkret harus segera diambil.
Sebagai upaya awal, H. Asri menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar hearing bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat. “Kami telah berkoordinasi dengan Komisi IV DPRP Papua Barat, khususnya anggota dari Dapil III yang meliputi Kabupaten Teluk Bintuni. Pada tanggal 8 atau 9 April 2025, setelah kami kembali bertugas, kami akan memanggil Kepala Balai Wilayah Sungai untuk membahas permasalahan ini,” jelasnya.
Hearing ini bertujuan untuk mencari solusi konkret guna mencegah terulangnya banjir di tahun-tahun mendatang. H. Asri juga mengungkapkan bahwa masyarakat setempat telah menyampaikan keluhan mereka secara langsung kepadanya.
“Saya menerima foto dan video dari warga Stengkol yang terdampak banjir. Mereka berharap pemerintah segera menangani masalah ini dengan serius,” katanya.
Di sisi lain, Plt. Kepala Kampung Bangun Harjo, Distrik Tembuni, Margo Adi Cahyono, menyampaikan bahwa banjir tahun ini merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Setiap musim hujan pasti ada banjir, tetapi kali ini dampaknya sangat besar. Sekitar 25 kepala keluarga terdampak, dan 70% wilayah Kampung Bangun Harjo tergenang air,” ungkapnya, Kamis (4/4/2025) dini hari melalui aplikasi WhatsApp.
Margo Adi Cahyono juga berharap agar kampungnya bisa mendapatkan perahu karet sebagai aset desa untuk digunakan dalam proses evakuasi warga terdampak. “Kami sangat membutuhkan perahu karet agar dapat digunakan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman jika banjir kembali terjadi,” tambahnya.
Dengan adanya rencana hearing ini, masyarakat Teluk Bintuni berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat segera menemukan solusi konkret untuk mengatasi banjir tahunan yang selalu melanda wilayah mereka. (Wn)