Teluk Bintuni, Indikatornews.co.id – Di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, yang selama ini dikenal sebagai momentum refleksi atas proses integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Aparat keamanan setempat menegaskan komitmen menjaga stabilitas wilayah dengan pendekatan humanis dan persuasif. Kamis (1/5/2025).
Komandan Kodim 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf Teguh Eko Efendi, S.E., menyampaikan bahwa kondisi keamanan di wilayahnya berada dalam kategori kondusif. “Potensi gangguan ada, namun sangat kecil. Ini berkat komunikasi aktif kami dengan tokoh masyarakat dan agama, yang terus memperkuat rasa kebangsaan,” ujarnya.
Letkol Teguh menekankan bahwa pendekatan yang digunakan oleh TNI tidak bersifat represif. “Kami mengedepankan cara teritorial dan persuasif. Tidak ada pendekatan kekerasan. Justru kami terus membangun kesadaran kolektif bahwa kebersamaan dalam bingkai NKRI adalah jalan terbaik,” katanya.
Meski secara umum situasi aman, TNI mengakui masih terdapat sejumlah wilayah yang dikategorikan rawan, seperti “daerah hitam” dan “daerah kelabu”, yang dinilai masih memiliki potensi pengaruh dari kelompok separatis. Namun, kelompok tersebut diketahui bukan berasal dari Teluk Bintuni, melainkan dari wilayah lain di Sorong Raya.
Sementara itu, Komandan Brigif 26/Gurana Piarawaimo, Kolonel Inf Sidik Wiyono, S.H., M.Tr.(Han), menyampaikan ajakan terbuka kepada masyarakat yang masih berada di luar struktur NKRI untuk kembali dan berkontribusi dalam pembangunan Papua.
“Kami tidak ingin ada yang tertinggal. Mari bersama membangun Tanah Papua yang damai dan sejahtera. Yang masih di hutan, ayo bergabung dan bersatu,” ujar Kolonel Sidik.
Peringatan 1 Mei di Teluk Bintuni kali ini menjadi gambaran upaya bersama aparat dan masyarakat dalam menciptakan situasi yang damai, sejuk, dan inklusif, di tengah dinamika sosial yang terus berkembang. (Wn).