Papua, Indikatornews.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Asma Sedunia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Papua menyelenggarakan webinar bertajuk “Make Inhaled Treatments Accessible For All” pada Minggu (4/5/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua PDPI Cabang Papua, dr. Wiendo Syahputra Yahya, Sp.P, M.MRS, FAPSR, FISR. Secara virtual.
Webinar ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya akses terhadap terapi inhalasi sebagai penanganan utama penyakit asma. Tema tersebut sejalan dengan upaya global dalam memperluas akses terapi inhalasi, yang telah terbukti efektif dalam mengatasi serangan asma akut serta menjaga kondisi asma tetap terkendali.
“Terapi inhalasi bekerja langsung di saluran napas, mudah digunakan, memiliki efek samping minimal, dan dapat diakses baik di rumah maupun di fasilitas kesehatan,” jelas dr. Wiendo.
Kegiatan yang diikuti oleh 85 peserta ini melibatkan berbagai profesi, seperti dokter umum, dokter spesialis paru, dokter penyakit dalam, apoteker, bidan, serta tenaga vokasi farmasi. Webinar dipandu oleh dr. Reagen Kolibu, Sp.P dari Wamena sebagai moderator.
Tiga narasumber utama membagikan wawasan klinis terkait penanganan asma. dr. Desy Irene Tandibua, Sp.P (Asmat) membahas penanganan serangan asma akut di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan unit gawat darurat. Sementara itu, dr. Novita Silvana Thomas, Sp.P (Jayapura) memaparkan pentingnya obat pengontrol (controller) dalam menjaga kestabilan kondisi pasien asma. dr. Agustina Dwiningtyas, Sp.P (Nabire) turut menjelaskan penanganan asma pada kondisi khusus seperti kehamilan, obesitas, dan pra-operasi.
Hari Asma Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1998 oleh Global Initiative for Asthma (GINA), sebuah organisasi yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan akses pengobatan asma di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi asma tercatat sebesar 4,5%, atau sekitar 11,2 juta jiwa. Data nasional tahun 2018 mencatat angka kekambuhan asma selama 12 bulan mencapai 57,4%.
PDPI Cabang Papua berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kualitas layanan asma di wilayah Papua, sekaligus memperluas edukasi mengenai pentingnya terapi inhalasi yang tepat dan terjangkau. (rls).