Tue. Jul 1st, 2025

Observasi Pendidikan, Kadis Dikbudpora Teluk Bintuni Temukan Banyak Guru Absen di Mayado

Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Teluk Bintuni, Dr. Henry Donald Kapuangan, S.Pd., MM, melakukan kunjungan kerja memantau pelaksanaan ujian semester di sejumlah distrik, Senin (26/5/2025). Salah satu temuan mencolok terjadi di Distrik Mayado, di mana banyak guru diketahui tidak hadir.

Dalam kunjungan ke SD Negeri Mayado, Dr. Henry hanya mendapati satu guru yang hadir dari seluruh tenaga pengajar yang terdaftar. Guru tersebut menjelaskan bahwa sebagian rekan tidak bisa datang karena banjir di Kali Merah, perbatasan Mayado dan Stengkol 3. Beberapa guru lain disebut sedang berada di Kota Bintuni.

“Sebagian besar guru tinggal di Stengkol 3, jadi mereka terhalang banjir,” ujar guru yang telah 17 tahun mengajar di Mayado.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Dikbudpora menegaskan pentingnya kehadiran guru dalam masa ujian semester, yang merupakan bagian dari evaluasi proses belajar-mengajar selama satu tahun.

“Banjir bukan alasan. Guru seharusnya dapat tinggal sementara di lokasi penugasan selama ujian berlangsung. Ini adalah bentuk tanggung jawab,” tegasnya.

Dr. Henry menyampaikan akan melakukan kunjungan lanjutan untuk memastikan komitmen para guru. Ia menekankan, bila kembali ditemukan guru tidak aktif, pihaknya tidak akan segan melakukan evaluasi.

Setelah dari SD Negeri Mayado, monitoring dilanjutkan ke SMA Negeri Mayado. Kondisi di sekolah tersebut dinilai lebih memprihatinkan. Sekolah tampak sepi, hanya dihadiri tiga guru, dan tidak ada satu pun siswa yang datang.

Salah satu guru mengatakan, banjir di Kali Merah menjadi penyebab utama siswa tidak hadir. Selain itu, ia juga mengungkapkan beberapa kendala sarana dan prasarana seperti tidak tersedianya jaringan internet (wifi), perumahan layak bagi guru, hingga kebutuhan air bersih dari sumur bor.

Kepala Dinas menanggapi keluhan tersebut dengan meminta para guru untuk tetap semangat mengabdi di wilayah terpencil. Ia juga mendorong pendekatan aktif kepada masyarakat.

“Guru harus lebih proaktif. Jangan hanya datang saat ujian. Bila perlu, datangi rumah siswa untuk mengajak mereka ke sekolah,” ujarnya.

Kunjungan tersebut juga disertai dengan distribusi bantuan berupa sembako dan minyak tanah kepada para guru yang terdampak banjir di Distrik Yakora dan Aranday.

Namun, rencana perjalanan ke Distrik Yakora terpaksa ditunda karena banjir Kali Merah yang belum surut dan memiliki arus deras. Berdasarkan informasi warga, rombongan diminta menunggu hingga kondisi memungkinkan untuk melintas.

Sebelumnya, rombongan sempat mengalami kendala di jalur menuju Distrik Mayado. Di Jembatan Jalur 10, Stengkol 1, kendaraan mereka sempat tertahan dan harus melakukan perbaikan darurat agar dapat melanjutkan perjalanan. Situasi serupa juga terjadi di perbatasan Distrik Tembuni dan Mayado, yang mengharuskan perbaikan jembatan sebelum akhirnya sampai ke lokasi sekolah. (Wn).

By Wawan

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *