Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait potensi kelangkaan bahan bakar jenis solar, pengawas SPBU memastikan bahwa pasokan solar masih dalam kondisi terkendali.
Pengawas SPBU, Haji Rusdi, saat ditemui di ruang pelayanan SPBU milik CV Sinar Bintuni Tisay, pada Jumat (13/6/2025), menjelaskan bahwa sistem buka tutup pelayanan dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIT diberlakukan sebagai langkah antisipatif guna mengatur distribusi solar agar merata dan berkelanjutan sepanjang bulan.
“Kuota khusus penjualan jenis solar saat ini hanya 80 ton per bulan, sementara konsumsi bisa mencapai 20 ton dalam tiga hingga empat hari. Maka dari itu, kami atur pola distribusi agar tidak terjadi kekosongan stok di tengah bulan,” ujar Haji Rusdi.
Ia menegaskan, tidak ada kelangkaan BBM, melainkan pengaturan distribusi agar penyaluran lebih optimal. Guna mendukung kelancaran layanan, pihaknya juga telah mengusulkan kepada pihak pertamina agar ada penambahan kuota solar menjadi minimal 240 ton per bulan.
Sebagai alternatif bagi konsumen, SPBU juga menyediakan bahan bakar jenis dexlite yang dapat digunakan jika stok solar sedang dibatasi.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak panik. Dexlite tersedia dan bisa menjadi pilihan jika sewaktu-waktu stok solar terbatas,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah pengaturan ini, pihak SPBU berharap layanan tetap berjalan lancar tanpa menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. (Wn).