Manokwari, IndikatorNews.co.id – Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 dimanfaatkan sebagai momentum penguatan kesadaran publik akan bahaya laten narkoba, terutama oleh tokoh perempuan Papua Barat, dr. Arianta Damanik, M.H., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat.
Dalam unggahan media sosialnya, dr. Damanik menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam perang melawan narkotika. Ia menggarisbawahi bahwa narkoba bukan hanya persoalan individu, tetapi ancaman kolektif terhadap masa depan bangsa.
“Setiap jiwa yang hilang karena narkotika adalah tanggung jawab kita bersama,” tulisnya dalam pesan reflektif yang ramai disebarkan ulang oleh warganet pada Rabu (25/6/2025).
Sebagai pejabat publik sekaligus figur perempuan berpengaruh di wilayah Papua Barat, Arianta Damanik dinilai berhasil membawa pendekatan humanis dalam menyuarakan bahaya narkotika, sekaligus mengajak masyarakat untuk mengambil peran aktif, utamanya dalam edukasi dan pencegahan di tingkat komunitas.
Peringatan HANI tahun ini mengangkat tema nasional “Memutus Mata Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema tersebut menggambarkan urgensi kolaborasi lintas sektor demi membangun ketahanan bangsa terhadap narkoba.
Lebih jauh, dr. Damanik turut menyuarakan dukungannya terhadap gerakan #IndonesiaBersinar—kampanye nasional yang menargetkan terciptanya lingkungan bersih dari narkoba, terutama di kalangan generasi muda.
Momentum HANI 2025 menjadi ruang refleksi bersama untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan serta memperkuat sinergi antara masyarakat, aparat penegak hukum, dan lembaga rehabilitasi dalam menghadapi peredaran gelap narkotika yang masih mengancam banyak daerah, termasuk Papua Barat. (Tim).