INDONESIA, IndikatorNews.co.id – Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, hari ini memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, tanggal 27 Juni 2025 Masehi. Momentum ini bukan sekadar pergantian kalender hijriah, tetapi mengandung makna mendalam sebagai ajakan untuk hijrah, tidak hanya secara fisik, namun lebih penting lagi secara mental dan spiritual.
Tahun Baru Islam merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Perjalanan itu bukan sekadar perpindahan tempat, namun juga simbol perjuangan, perubahan, dan penataan ulang kehidupan dalam rangka menegakkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sabtu (28/6/2025).
Menurut sejumlah ulama dan cendekiawan, 1 Muharram adalah momen tepat untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Apa yang telah dilakukan selama ini? Sudahkah waktu dan kesempatan yang Allah berikan diisi dengan amal saleh, atau justru dilalaikan oleh dunia?
Pakar pendidikan Islam, Dr. H. Ahmad Fauzi, MA pernah menyatakan bahwa Tahun Baru Islam merupakan “peringatan sunyi” yang menuntun umat untuk merenung, bukan pesta. “Berbeda dengan tahun baru masehi yang sering diwarnai gemerlap hiburan, Tahun Baru Islam lebih kepada momen kontemplatif. Ini saatnya kita kembali kepada nilai-nilai dasar Islam,” jelasnya.
Selain muhasabah pribadi, hijrah juga bermakna sosial. Umat Islam diajak untuk berubah dari perilaku merugikan menjadi bermanfaat, dari kebiasaan malas menjadi produktif, dari sikap egois menjadi peduli terhadap sesama.
“Jika kita ingin bangsa ini maju, maka setiap individu perlu memulai hijrah dari dirinya. Perubahan besar selalu dimulai dari perubahan kecil yang terus-menerus,” kata Fauzi.
Peringatan Tahun Baru Islam juga seharusnya dimaknai sebagai sarana mempererat ukhuwah (persaudaraan) antarumat. Kegiatan seperti doa bersama, tausiyah, santunan anak yatim, dan pawai budaya Islami bisa menjadi bentuk implementasi nilai-nilai hijrah secara kolektif.
Pemerintah dan tokoh masyarakat diimbau untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif saat Tahun Baru Islam agar generasi muda lebih mengenal dan mencintai sejarah serta budaya Islam.
Sebagai penutup, mari jadikan 1 Muharram sebagai tonggak perubahan. Bukan hanya kalender yang berganti, tetapi juga hati, sikap, dan langkah menuju kehidupan yang lebih bermakna dan berkah. (Wn).