Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Momen 10 Muharram 1447 Hijriah dimanfaatkan oleh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Teluk Bintuni untuk menebar kepedulian sosial melalui kegiatan santunan yatim piatu, kaum duafa dan janda kurang mampu, Rabu (2/7/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Masjid Baitul Amin, Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, ini juga dirangkaikan dengan jalan sehat bersama masyarakat. Rute jalan sehat dimulai dari depan masjid, mengelilingi kampung, dan kembali ke titik awal.
Ketua Fatayat NU Teluk Bintuni, Irma Filayati Syafi’i, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Muslimat NU yang menaruh perhatian besar pada kelompok rentan.
“Kegiatan ini sangat positif. Tidak hanya membina kebersamaan, tapi juga menghidupkan semangat sosial di tengah masyarakat, khususnya bagi para janda dan kaum duafa,” ujar Irma kepada wartawan.
Irma menambahkan, Fatayat NU saat ini juga selain terus mendorong program penguatan kapasitas kader perempuan melalui Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A), serta menolak kekerasan yang kerap terjadi terhadap Anak.
“Sekitar 70 persen kader Fatayat di Bintuni telah mengikuti pengkaderan tingkat satu. Selanjutnya, kami berencana menggelar pelatihan lanjutan di wilayah Mayado maupun Stenkool 3 agar lebih menjangkau kader di wilayah terpencil,” terangnya.
Ia menilai, momentum 10 Muharram bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan saat yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai kepedulian sebagai seorang muslimah.
“Santunan ini bukan hanya untuk anak yatim, tapi juga untuk kaum perempuan yang tidak lagi memiliki penopang ekonomi. Ini bentuk nyata empati dan keberpihakan,” pungkas Irma.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah tokoh perempuan NU ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi antarbanom (badan otonom) NU dalam memperkuat peran sosial keumatan di daerah. (Wn).