Tue. Sep 16th, 2025

Studi Kelayakan Pelabuhan Muturi dan Bandara Steenkool Dipresentasikan di Teluk Bintuni

Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menggelar Focus Group Discussion (FGD) sekaligus presentasi hasil studi kelayakan (feasibility study) pembangunan dua infrastruktur strategis, yakni Pelabuhan Umum Muturi dan perluasan Bandara Steenkool. Kegiatan ini berlangsung di Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Bintuni, Senin (8/9/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, Wakil Ketua I DPRK Yasman Yasir, Wakil Ketua III DPRK Budi Nawarisa, Plt Sekda Frans. N Awak, Kepala Dinas Perhubungan Viktor E. Ririhena, serta sejumlah pejabat teknis, anggota DPRK, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.

Dalam pemaparan teknis, Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara, Marten Kloarensi, menyampaikan capaian persentase studi kelayakan pelabuhan dan bandara yang sedang dikembangkan.

Ia menekankan bahwa kedua proyek tersebut akan menjadi simpul penting dalam memperkuat konektivitas Teluk Bintuni, baik lewat jalur laut maupun udara.

Wakil Bupati Joko Lingara menegaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Muturi dan perluasan Bandara Steenkool merupakan investasi jangka panjang bagi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan infrastruktur yang lebih memadai, kita bisa memperbesar peluang investasi, meningkatkan daya saing, serta membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Joko Lingara.

Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Muturi sebagai simpul logistik sangat vital untuk memperlancar distribusi barang, mendukung aktivitas ekonomi, serta menunjang mobilitas masyarakat pesisir maupun pedalaman.
Sementara itu, rencana perluasan runway Bandara Steenkool dari 850 meter menjadi 1.500 meter disebut sebagai langkah penting dan mendesak.

Dengan landasan yang lebih panjang, bandara ini akan mampu melayani pesawat berkapasitas besar, meningkatkan frekuensi penerbangan, serta membuka akses lebih luas bagi investor, wisatawan, maupun distribusi logistik udara secara efisien.

FGD ini juga menghadirkan pakar transportasi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Sakti Adji, yang baru-baru ini meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas kontribusinya di bidang ilmu transportasi.

Kehadirannya bersama dua narasumber lain memberi tambahan perspektif akademis dan praktis dalam merumuskan rekomendasi pembangunan.

Sejumlah anggota DPRK Teluk Bintuni seperti Wagiman, Mudasir Braweri, Daniel Dudung, dan Jeffrey Orocomna turut hadir dalam forum tersebut bersama tokoh masyarakat.

Melalui FGD ini, pemerintah daerah berharap dapat merumuskan rekomendasi strategis dan komprehensif yang akan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pembangunan infrastruktur perhubungan demi kesejahteraan masyarakat Teluk Bintuni. (Wn).

By Wawan

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *