Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku Besar Sebyar menggelar Musyawarah Ke-III pada Senin (15/12/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Women and Children, Kali Kodok, Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Musyawarah ini dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, unsur legislatif, lembaga adat, serta masyarakat adat Suku Besar Sebyar dari seluruh wilayah adat. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Yohanes R. Manobi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua III DPRK Teluk Bintuni Budi Nawarisa, ST, anggota DPRK Teluk Bintuni Ayor Kosepa, SH dan Mudasir Braweri, perwakilan LMA 7 Suku Teluk Bintuni Marten Wersin, serta Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Bintuni Yan Kamisopa.
Agenda utama Musyawarah Ke-III LMA Suku Besar Sebyar adalah pemilihan Ketua LMA periode selanjutnya. Sebanyak empat kandidat resmi maju dalam pemilihan, yakni Yohanes Bauw, Nuh Inai, ST, Drs. Nasar Hindom, dan Al-Hamid Kaitam.
Keempat kandidat menyampaikan komitmennya untuk menjadikan nilai-nilai adat sebagai landasan perilaku Orang Asli Papua, khususnya masyarakat adat Suku Besar Sebyar, dalam kehidupan sosial, budaya, serta mendukung proses pembangunan di daerah.
Dalam sambutannya, Asisten III Setda Teluk Bintuni Yohanes R. Manobi berharap musyawarah ini dapat menghasilkan pemimpin adat yang mampu menjalankan amanah secara konsisten dan bertanggung jawab.
Ia menegaskan bahwa LMA memiliki peran strategis dalam mendampingi masyarakat adat, terutama dalam memperjuangkan, melindungi, dan mengawal hak-hak adat agar tetap dihormati dan diakui.
“Melalui Musyawarah Ke-III ini, kami berharap terpilih ketua LMA yang mampu mengemban amanah adat, mendampingi masyarakat adat Suku Besar Sebyar dalam memperjuangkan hak-hak adat, serta bersama-sama menjaga persatuan, negara, dan bangsa Indonesia,” ujar Yohanes.
Musyawarah Ke-III LMA Suku Besar Sebyar diharapkan menjadi momentum penguatan kelembagaan adat serta mempererat persatuan masyarakat adat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, budaya, dan pembangunan ke depan. (Wn).
Comment