Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Di tengah keterbatasan sarana dan jarak yang jauh dari pusat kota, SD Inpres HTI 1 Aranday, Distrik Tomu, tidak menyurutkan terhadap pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh semangat. Kepala Sekolah, Elisabeth Rieuwpassa, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ANBK tahun ini tetap berjalan meskipun sekolah hanya memiliki perangkat laptop terbatas.
“Kami menggunakan 11 unit laptop yang sebagian besar berasal dari dana BOS dan milik guru sendiri. Internet sekolah pun kami sewa melalui layanan Starlink, agar siswa tetap bisa mengikuti ANBK tanpa hambatan besar,” ujar Elisabeth saat dikonfirmasi melalui jaringan telepon di sela pelaksanaan ANBK. Senin (22/9/2025).
Pelaksanaan ANBK di SD Inpres HTI 1 Aranday dibagi dalam dua sesi, diikuti 27 siswa kelas V. Kegiatan dijadwalkan selama dua hari dan saat ini sesi utama sedang berlangsung. Sedangkan untuk tenaga pengajar yang terlibat sebagai pengawas dan pendamping berjumlah lima orang guru, termasuk kepala sekolah.
Meski berada di wilayah pesisir yang jauh dari ibu kota kabupaten, semangat para guru dan siswa tidak surut. Elisabeth menegaskan bahwa kehadiran teknologi tidak boleh menjadi penghalang bagi anak-anak pesisir untuk memperoleh pendidikan yang setara.
“Kami berharap Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) terus mendukung kami, baik melalui bantuan sarana maupun pendampingan. Dan untuk anak-anak yang mengikuti ANBK, saya berpesan agar tetap semangat, percaya diri, dan menunjukkan kemampuan terbaik, dalam mengoperasikan komputer atau leptop” tutur Elisabeth penuh haru.
Kisah perjuangan SD Inpres HTI 1 Aranday menjadi contoh inspiratif bahwa kualitas pendidikan dapat terus dijaga meskipun berada di daerah pesisir yang terpencil. Dukungan pemerintah dan komitmen tenaga pendidik menjadi kunci agar anak-anak di seluruh pelosok negeri mendapat kesempatan belajar yang sama. (Wn).


Comment