Teluk Bintuni, Indikatornews.co.id — Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda,dan Olahraga (Disdikpora) tengah memacu transformasi digital pendidikan di daerah terpencil sebagai bagian dari komitmen pemerataan akses belajar di seluruh wilayah.
Kepala Disdikpora Teluk Bintuni, Dr. Henry Donald Kapuangan, S.Pd., MM., menyampaikan bahwa digitalisasi menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan pendidikan di era teknologi, khususnya di daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan akses informasi dan internet.
“Saat ini pendidikan tidak bisa lagi lepas dari teknologi. Karena itu, kami dorong percepatan digitalisasi agar semua anak, termasuk yang di pelosok, punya akses yang sama,” ujar Henry saat dikonfirmasi usai kunjungan lapangan ke sejumlah distrik, Rabu (7/5/2025).
Langkah tersebut menjadi bagian dari implementasi visi misi SERASI Pendidikan dalam bingkai 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni.
Disdikpora telah menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang, termasuk distribusi laptop pembelajaran ke sekolah-sekolah, penyediaan smart TV, smart board, hingga platform digital yang bersumber dari program nasional Kementerian Pendidikan.
Namun, tantangan utama saat ini adalah ketersediaan jaringan internet yang masih terbatas. “Banyak sekolah masih belum punya internet sendiri, padahal ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) sudah diterapkan mulai jenjang SD hingga SMA,” jelasnya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemkab Teluk Bintuni telah menghadirkan layanan internet berbasis Starlink di tiga distrik terpencil: Wamesa, Kamundan, dan Merdey, yang telah di louncing oleh Bupati Teluk Bintuni pada saat memperingati Hardiknas 2025.
Dengan terobosan ini, Henry berharap kesenjangan pendidikan antara kota dan kampung bisa dipersempit. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam mendukung kemajuan pendidikan daerah.
“Gotong royong adalah kunci. Pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab semua pihak,” tegasnya. (Wn).