Daerah
Home / Daerah / Suku Sebyar Minta Pengakuan dan Dukungan Pemerintah atas DBH Migas

Suku Sebyar Minta Pengakuan dan Dukungan Pemerintah atas DBH Migas

Teluk Bintuni, IndikatorNews.co.id – Suku Besar Sebyar merupakan masyarakat adat asli di wilayah operasi LNG Tangguh, dan resmi menyampaikan sikap terkait pengelolaan sumber daya gas di Teluk Bintuni. Pernyataan ini disampaikan oleh Nuh Inay, Sekretaris LMA 7 Suku Teluk Bintuni.

Menurut Nuh Inay, berdasarkan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ekspansi LNG Tangguh, wilayah adat Sebyar saat ini memiliki 14 sumur gas yang sudah beroperasi.

Dengan pengembangan Train 3, jumlah sumur produksi diperkirakan bertambah 13 sumur baru, sehingga total menjadi 27 sumur gas.

“Wilayah ini menyimpan cadangan gas terbukti sekitar 500 miliar meter kubik, dengan potensi mencapai 800 miliar meter kubik. Ini menjadi salah satu pusat energi strategis nasional,” jelas Nuh Inay. Senin (17/11/2025).

Lebih lanjut Nuh Inay mengatakan, “Tanah dan kekayaan alam bukan sekadar objek ekonomi, melainkan warisan leluhur yang mengandung nilai martabat dan identitas masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya gas harus dilakukan secara adil dan menghormati hak masyarakat adat sebagai pemilik ulayat.

Kesbangpol Teluk Bintuni Tegaskan Visi SERASI Melalui Sosialisasi Pengelolaan Dana Hibah 2025

”Suku Besar Sebyar mendukung penuh pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk memperjuangkan peningkatan porsi Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang lebih proporsional.

Nuh Inay menekankan, “Peningkatan DBH bukan hanya tentang fiskal, tapi juga untuk memastikan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lokal yang menghadapi beban sosial-ecologis di wilayah penghasil migas.

Nuh Inay menambahkan bahwa Suku Besar Sebyar meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan pengakuan resmi melalui Surat Keputusan atau Peraturan Bupati yang menetapkan mereka sebagai pemilik sah ulayat di wilayah sumur LNG Tangguh.

“Pengakuan ini penting sebagai dasar kemitraan setara antara negara, pemerintah daerah, dan masyarakat adat,” ujar Nuh.

Suku Besar Sebyar juga menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, SKK Migas, BP Tangguh, dan pemangku kepentingan lainnya. Nuh Inay berharap energi dari tanah adat Sebyar dapat membawa kesejahteraan, mengurangi ketimpangan, dan menjamin masa depan berkelanjutan. (Wn).

Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar Sampaikan Aspirasi Hak Ulayat Proyek Migas di Papua Barat

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *